Kamis, 20 Agustus 2009

LIBRARY PATH FINDER

A. Pengertian

Panduan pustaka dalam bahasa inggris disebut Library Pathfinder. Panduan pustaka ini merupakan layanan informasi yang berbentuk sarana bibliografi, biasanya disusun oleh pustakawan terutama petugas eferens. Library pathfinder pada mulanya digagas oleh seorang Associate Director dari Library Development, Project Intrex, Massachusets Institute of Technology (MIT) di Amerika Serikat, yang bernama Charles H. Stevens. Gagasan tersebut kemudian dikembangkan oeh staf dari Model Library Project, Project Intrex.

Library pathfinfer dibuat dengan tujuan untuk membantu para pemakai perpustakaan yang hendak memulai mencari informasi mengenai suatu masalah ilmiah khusus (topic khusus), tetapi yang bersangkutan masih kurang memahami atau hanya secara umum saja mengenal sumber-sumber informasi yang ada di perpustakaan.

Jika kita ingin membuat suatu panduan pustaka maka harus mempergunakan berbagai sumber informasi. Dalam banyak hal panduan pustaka ini mirip bibliografi konvensional. Perbedaanya terletak pada cara pencarian dan pemilihan sumbernya, serta pencatatan notasi kelas yang tepat sebagai pembuka penelusuran.

Biasanya dalam menyusun panduan pustaka kita perlu menentukan perpustakaan yang akan dijadikan tempat kerja. Pada tiap entri judul buku yang didaftar harus dusertakan nomor buku atau tempat buku dalam rak.

C Langkah Penyusunan Path Finder:

Jika kita ingin membuat suatu panduan pustaka (library pathfinder) maka bebraapa langkah yang harus kita ikuti adalah sebagai berikut:

1. tentukan terlebih dahulu topic apa yang akan kita buatkan panduanya (misalnya tentang botani, filsafat, kajian gender, morfologi, dll)

2. tentukan batasan dari topic tersebut. Jika kita membuat pathfinder tentang botani, misalnya kita dapat batasi tentang tumbuhan ganggang saja.

3. tentukan batas literature yang akan kita telusur (kompprehensif, selektif, retrospektif atau current)

4. telusur semua jenis literature yang telah kita tentukan

5. tentukan batas waktu penelusuran (2 minggu, 1 bulan, dll)

6. tentukan bahasa yang digunakan dalam literature (Indonesia, inggris, Arab atau semuanya)

C Petunjuk Penyusunan

isi dan dasar susunan tiap panduan pustaka secara umum adalah sama. Meskipun demikian tiap masalah ilmiah mungkin memerlukan penyesuaian-penyesuaian tertentu. Pokok-pokok yang terdapat dalam panduan pustaka pada umumnya disusun langkah demi langkah sesuai dengan format terlampir.

Judul panduan pustaka ditempatkan pada sudut kanan atas. Tiap panduan dimul;ai dengan catatan mengenai ruang lingkup subjeknya, diikuti oleh sebuah entri ang mengacu keada suatu sumber yang memuat pembahasan masalah (topic) secara umum dan cocok bagi seorang yang belum banyak mengetahui mengenai cakupan subjeknya. Acuan tersebut diikuti oleh suatu petunjuk mengenai tajuk subjek atau notasi kelas yang dapat digunakan untuk mencari buku-buku mengenai subjek yang tersebut daam catalog perpustakaan. Panduan pustaka selanjutnya memuat bagian-bagian yang meliputi berbagai jenis kepustakaan sebagai berikut:

1. buku teks, baik klasik maupun mutakhir
2. nomor buku/tempat untuk menulusuri rak buku
3. buku pegangan, ensiklopedi dan kamus khusus
4. bibliografi
5. majalah indeks dari sari karangan yang terutama mendaftar karangan ilmiah
6. majalah primer utama
7. tinjauan perkembangan dan laopran pertemuan ilmiah
8. majalah indeks dan sri karangan yang mendaftar laporan teknis

perlu diingat bahwa semua bahan pustaka yang terdapat diperpustakaan harus dipelajari sebelum kita menentukan mana yang akan didaftarkan dalam panduan pustaka. Jumlah entri tentu bergantung pada jumlah literature mengenai subjek yang bersangkutan. Literetur yang kita daftar hendaknya hanya sumber-sumber yang berguna untuk mengadakan penelusuran pada tahap-tahap awal.
Untuk petunjuk dan prosedur penyusunan, yang lebih lengkap serta gaya pencatatan entri-entri lihat Appendix dari karangan Marie P. Canfield berjudul “Library pathfinders’ yang terbit dalam “Drexel Library Bulletin 8 (Jully 1972): 292-300

BLOGGER UIN JAKARTA

Kumpul Bareng Blogger UIN Jakarta

Cari Blog Ini